Senin, 30 Juni 2014

POST 14: Japan Trip Part 6 (Nagoya dan Itinerary Detail)

Hari kedelapan 30 mei 2014, menuju nagoya. Pagi-pagi pas mau check out, gw sempetin browsing tentang bandara Nagoya yaitu Chubu atau Centrair Airport. Rencana awal kita mau bermalam di bandara lagi karena besok pesawat ke Jakarta akan take off sekitar jam 9. Eeh taunya di website resmi bandaranya dijelasin kalau bandara ga buka 24 jam. Hanya sampai jam 23:00, setelah itu semua pengunjung harus keluar dari area gedung bandara. Buru-buru deh kita book hotel di nagoya.

Dari stasiun kereta Kyoto, kita naik shinkansen menuju Nagoya station. Nagoya sendiri ada di jalur shinkansen Kyoto-Tokyo. Lama perjalanan hanya setengah jam. Kalau mau diterusin ke Tokyo tinggal nambah 2 jam lagi. Sampai Nagoya ga banyak yang bisa dilakuin karena waktu udah sore juga. Untung hotel dekat stasiun jadi Cuma perlu jalan kaki. Karena ga mau ribet besokannya. Gw tinggal koper gw di coin locker di stasiun Nagoya. 600 yen per 12 jam kalau ngga salah. Ke hostel Cuma nenteng ransel aja. Malamnya gw keliling-keliling nagoya. Berkunjung ke 3 starbucks dengan susah payah karena tanya sama orang ribet banget ngomongnya. Gw sama temen gw nyari tumblr buat oleh-oleh. Lumayan dapet minum gratis tiap beli tumblr. Kita abisin waktu sampai malam di starbucks Central Tower diatas stasiun Ngoya lantai 13. Viewnya bagus, percis Singapore lah kotanya. Setelah puas kita balik ke hotel untuk istirahat karena besok pagi-pagi harus ke bandara.

Tampak Depan Kyoto Station. Dalemnya bagus banget banyak toko-toko dan rapih. Sayang ga sempe foto bagian dalam karena ngerjar kereta
Tiket shinkansen seharga 5070 yen sudah terbeli. Ini tanpa reserved tiket ya. Jadi kita bebas duduk di bangku mana aja yang kosong di gerbong nomor 2.
Platform 12 ke Nagoya.
Deretan Gerbong Shinkansen
Bagian dalam gerbong.
Central Tower pusatnya kesibukkan Nagoya. Stasiun kereta ada di bawahnya.
Di balkon Central Tower banyak bunga dan banyak bangku-bangku buat pacaran.
Penyesalan datang belakangan. Nyesel ga beli ini sekarang pengen.

 Hari kesembilan 31 mei 2014, menuju airport naik ariport train dari Nagoya Station. Selalu suka sama kota yang punya akses kereta sampai ke bandara. Menurut gw ini moda transportasi yang paling efektif dan murah. Sekitar jam 9, pesawat take off kembali ke Tanah Air dengan satu kali transit di KL. Di pesawat bablas tidur dengan perasaan seneng, puas, dan rasanya kaya berasa tambah kaya gitu gw padahal duit bekal yang dicita-cita mau dihemat-hemat supaya masih bisa idup di jakarta udah ga ada bekasnya di dompet hahaha...

So overall, jepang itu negaranya yang lucu. Di satu area kita bisa ngerasain modernisasi yang luar biasa, tapi di area lain yang sebetulnya ga terlalu jauh kita bisa ngerasain budaya jepang yang sangat kuat. Soal makanan, menurut gw yang doyan makan sih enak-enak banget. Bener sih kata temen gw, makanan disana emang mahal tapi kalau dilihat kualitasnya emang ada harga ada barang.

Oiya berikut detail itinerary perjalanan gw kemarin. Kalau butuh excellnya bisa kontak gw biar gw email ya.



Nah terakhir, pelajaran yang gw dapat selama dan setelah trip ini yang mungkin bisa jadi tambahan info untuk temen-temen.
  1. Harus rajin browsing untuk mengenal tempat yang mau dituju dan terutama untuk dapetin beberapa alternatif cara dan harga untuk segara aktivitas disana. Untuk jadwal dan rute kereta bisa buka www.hyperdia.com dan untuk bekal menysusun rute jalan-jalan selama di tokyo bisa buka http://www.gotokyo.org/en/tourists/areas/index.html
  2. Pengeluaran terbesar di Jepang itu kalau buat gw kemarin adalah transportasi. Makanya usahakan beli tiket terusan untuk kereta atau bus di tiap kota.
  3. Harus bijak kalau mau beli JR Pass karena harganya yang ga murah. Bisa ikutin cara gw dengan naik pesawat murah daripada mahal bayar shinkansen.
  4. Di jepang ga seperti singapur yang memfasilitasi kita dengan free wifi, free wifi paling ada di bandara dan hostel. Untuk pakai simcard sana di hape kita pun ga bisa sembarangan. jadi kemarin gw dan rombongan milih untuk sewa mobile router untuk 9 hari. Kita pilih yang bisa untuk connect ke 5 devices. Biayanya sekitar 600ribu untuk 4 orang. Jauh lebih murah dibanding harus aktifin roaming internasional. Koneksi bagus banget, sewanya gampang dan ga ribert, alatnya akan diantar ke hotel dan untuk pengembalian cukup cemplungin di kotak pos dimana aja di seluruh jepang. Berikut alamat webnya www.japan-wireless.com
  5. Untuk makanan modal gw cuma nanya “is it Gyu (beef) or Buta (pork)?” supaya ga ragu atau ga ya makan seafood aja.
  6. Kalau mau ke disneysea ada baiknya datang sebelum atau pas jam buka, setelah itu ambil semua kartu antrian di wahana yang paka sistem itu. Kalau bukan penggemar princess2-an dan males antri mending ke Fujikyu Highland Theme Park di kawaguchiko. Satu theme park isinya roller coaster semua. Lebih nampol hahhaha.
    Itulah certia perjalanan liburan gw ke Jepang kemarin. Bukan trip yang fancy karena yang dicari bukan kenyamanan akomodasi dan transportasi tapi justru petualangannya, nyasar-nyasarnya, geret-geret kopernya, jalan kakinya, dan kere-kerenya disana. Terimakasih buat yosua, ocep, dan nesha yang udah bikin perjalanannya tambah seru dan bersedia fotonya gw jembreng disini hahaha semoga ada rejeki dan kesempatan bisa bertualang bareng lagi yakk kaka-kakaaa...Dan semoga cerita ini cukup detail untuk kasih gambaran ke temen-temen yang merencanakan perjalanan ke Jepang. 




POST 13: Japan Trip Part 5 (Osaka - Kyoto)

Hari keenam 28 Mei 2014, Naik peach flyer ke kansai osaka. Lagi-lagi karena pengen ngirit dan berbekal rekomendasi teman gw mutusin buat ga beli JR Pass seharga 3,5 jutaan. Kita pilih naik pesawat seharga 4000 yen daripada naik shinkansen seharga 15000an yen. Seneng klo nemu cara yang murah hahaha...Perjalanan hanya sejam. Sampai kansai langsung beli tiket kereta menuju penginapan. Namanya Hotel Chuo. Sampai sana langsung disambut sama kakek penjaga hotel yang ramah dan bersemangat sekali jelasin semua peraturan hotel. Ini hotel recommended deh klo ke Osaka. Kamarnya bagus, murah, ada onsennya, dan deket tempat makan.

Ini dia si Peach Flyer yang exterior dan interiornya bernuansa ungu lucu banget. Schedule ke Osaka cuma 2 kali per harinya, yaitu pagi dan sore. Book 2 bulan sebelum keberangkatan untuk dapat tiket promonya ya.
Stasiun Shinimamiya. Dari sini tinggal jalan kaki ke Hotel Chuo.
Setelah berberes dan istirahat sebentar kita lanjut jalan menuju ke osaka castle. Tapi sebelumnya kita mampir di salah satu resto goreng-gorengan khas sana untuk nyemil-nyemil lucu. Enak-enak deh sate gorengannya, sayang aja per tusuknya lumayan harganya hahaha..setelah kenyang, lanjut deh naik subway ke osaka castle. Oiya, jangan lupa beli 1 day pass untuk subwaynya supaya irit ya temansss.

Jalanan di depan hotel. Di Osaka masih banyak orang yang ngerokok di jalan.
Deretan sepeda yang diparkir di pinggir jalan.
Duh nama restonya lupa, tapi ini gorengannya enak-enak banget. Paling enak yang keju digoreng. nyamm.. 

salah satu bangunan di sepanjang jalan.

Eksterior sebuah gedung kantor di jalan menuju Osaka Castle.

Bebungaan dipinggir jalan. Meriah...

Taman diluar Osaka Castle
Gerbang Depan Osaka Castle
Gerbang Lapis Kedua
Bangunan di dalam komplek Osaka Castle. 
Nah ini dia si Osaka Castlenya yang muliaaa....
Nah ini si Tuan Putrinya...kikikikik...
seru bingitsss mukenye kaka-kakaaa...
Setelah dari osaka castle kita berkunjung ke area namba dan ke dotonburi. Makan takoyaki yang enak bangeeet dan okonomiyaki yang juga enak. Restonya enak dipinggir sungai gitu. Agak mirip Clark Quay klo di SG. Ga lupa kita foto-foto di Glico Neon Sign di pinggir sungai namba. Muter-muter aja disana sampai larut liat-liat masyarakat osaka yang seliweran rame banget malam itu.

Penjual Takoyaki paling ramai. Enak sih emang. 
Penampakan Dotonburi Malam Hari
Itu toko kepiting kayanya terkenal banget. Yang dijual semacam makanan dari seafood-seafood fresh kaya sushi-sashimi., tapi harganya ga nahan.
Bagian belakang Dotonburi ternyata ada sungai yang pinggirnya banyak resto.
Ga afdol kalau belum foto di Glico Neon Board ini. Kata gw aja siii..hahaha..ini adanya di pinggir sungai tadi. Duh jadi pengen pocky.
Kita makan di salah satu resto okonomiyaki di pinggir sungai. Okonomiyakinya disajikan di meja yang ada pemanasnya.
Isi okonomiyakinya ada mienya.
Another okonomiyaki. Yang ini isinya seafood buat gw..hehehe,..
Hari ketujuh 29 mei 2014, menuju kyoto naik kereta nyambung 2 kali. Pertama kali dan sekali-sekalinya ketemu orang jepang yang bisa bhs inggris lancar. Mbanya cantik dan baik bantuin kita untuk nyari kereta menuju stasiun tujuan. Setelah ngobrol ternyata doi guru bahasa inggris. Panteees inggrisnya lancar..mba-mba one in a million arigato gozaimasu yaa...

Ini rute kereta dari hotel chuo menuju hostel di kyoto. Untuk rute kereta kemana aja di jepang bisa di browse lewat www.hyperdia.com. Nah untuk rute ini kita pilih kereta biasa yang berhenti tiap stasiun supaya murah hehehe,..

Ga beli kursi jadi diri aja, tapi kalau ada kursi kosong kita boleh duduk kok. Yang penting sampe dan ga mahal..hohoho..
Bapak masinis lagi nyupir. 

Makin keatas makin mahal harganya. Betul sekali, gw selalu usahain pilh yang local supaya murah.

Sampai kyoto langsung check in di Khaosan Hostel Kyoto. Tempatnya strategis, dekat familymart, affordable dan nyaman. Recommended! Setelah makan siang yang dibeli di famima, kita langsung agogo mengunjungi museum. Sebelumnya kita udah beli 1 day pass untuk naik bus di kyoto. Jadi di Kyoto transportasi yang banyak dipakai justru bus. Subway atau kereta lebih banyak dipakai untuk berpergian keluar kota. Tiket bus terusan sendiri bisa dibeli di stasiun kereta atau di hostel tempat kita menginap.


Foto dulu depan signage nama sendiri. Emak gw buka toko di sini ga bilang-bilang hahaha. Oiya ke Khaosan Kyoto belok kanan dari sini.
living room hostel yang ada di lantai 4.
Pertokoan di dekat hostel di teramachi dori area. Dari sini kita bisa naik bus menuju kuil-kuil yang dituju.
Tujuan pertama yaitu, Kinkaku-ji shrine atau dikenal juga sebagai "Temple of the Golden Pavilion". Di kawasan kuil ini sendiri ada beberapa bangunan. Namun, bangunan inti terletak di depan sebuah danau atau lebih mirip empang sih buat gw hahaha. Bangunan inti ini terdiri dari 3 lantai. Dua lantai teratas dindingnya berlapis emas. Hal inilah yang menjadikannya bernama Golden Pavilion. Selain itu, atap bangunan juga dihiasi oleh ornamen berbentuk burung Phoenix yang terbuat dari perunggu. Untuk  mengelilingi kompleknya lumayan nguras energi karena cuaca saat itu lumayan panas, tapi dengan banyaknya pepohonan di sepanjang jalan setapak yang kita lalui buat muter-muter udara segar tetep bisa dirasain. Disana juga terdapat beberapa toko penjual souvenir dan jajanan. Gw sempet ngerasain eskrim matchanya yang enak disana.

Kinkaku-ji Shrine berlapis emas.
Masih di komplek yang sama.
Semacam tempat berdoa.
Macha And Vanilla Ice Cream.
Yang dikunjungi berikutnya yaitu Kiyomizu-dera Shrine. Sepanjang jalan menuju area kuil kita disambut sama berpuluh-puluh toko oleh-oleh dan makanan. Disini yang terkenal itu mochi kyoto, lebih spesifik lagi yaitu mochi sakura. Banyak tester jadi sampai diatas udah kenyang kalau tiap toko dicicipi testernya, hahaha...enaaaakkk....

Ini bangungan tempat menikah dipinggir jalan menuju Kuil diatas bukit.
Toko-toko penjual souvenir dan mochi sepanjang jalan menuju kuil.
Turis-turis yang menyewa yukata untuk dipakai foto-foto di kuil. Harga sewanya sekitar 3000 yen. Gw ga sewa, duit udah nipis dan yakin banget ga akan betah bersempit-sempit di dalamnya di hari yang suppppaaa hottooo.

Sedikit penjelasan tentang kuil yang yang termasuk situs bersejarah UNESCO ya. Arti namanya sendiri yaitu air yang bening. Nama ini diambil dari air terjun yang ada di area komplek. Yang unik dari bangunannya adalah kuil ini dibangun tanpa menggunakan satu buah paku sekalipun. Kereeen!! Waktu gw berkunjung kesana sedang berlangsung proses renovasi beberapa bangunan. Jadi ada beberapa area yang ga bisa dilihat. Kompleknya luas dan butuh banyak energi buat keliling. Kuil ini akan cantik banget kalau dikunjungi saat musim gugur, saat daun-daun pepohonan yang ada sekelilingnya berubah warna jadi oranye kemerahan.

Ini baru gerbang depan Kiyomizu-dera
Ni bocah-bocah SD lagi nyoba ngangkat tombak yang udah ratusan tahun tertancap disiru, Ya ga bakal bisalah orang bawahnya digembok ke lantai hahaha..
Ini dia Kuilnya untuk tempat berdoa
Another yukata.
Yosua temen gw lagi diramal. Caranya goyang-goyangin itu kendi kayu nanti ada stick kayu yang keluar ada bacaannya. Nanti si bapak akan mengartikan apa hoki lo bagus apa jelekk. Hokinya si yosua ini bagus katanya. Doi jadi pede buat main pachinko malamnya, hahaha..
Gerbang menuju pertokoan. Rata-rata jual semacam jimat untuk gantungan kunci yang ditulisin doa pakai tulisan kanji.
Tangga menuju kolam dari mata air yang menjadi asal muasal nama kuil ini.
Ini dia kolamnya, deuuh pengen nyemplung. Vanaaasss..
Diambil pake iphonenya Yosua pake panorama mode. Coba deh googling view yang sama saat musim gugur. Syantiik luar biasaaa..

Kuil terakhir yang gw kunjungi yaitu Fushimi Inari Shrine yang terletak di Fushimi-ku Kyoto di kaki gunung yang juga bernama Inari. Kalau kita naik ke atas, akan bertemu dengan kuil-kuil kecil lainnya. Tapi jalurnya sendiri terbentang sekitar 4 km dan akan butuh waktu dua jam untuk sampai diatas. Untuk kondisi kaki yang udah pegel kronis saat itu, pilihan untuk naik ga pernah terlintas di pikiran sama sekali hahaha. Foto-foto aja di beberapa bangunan kuil dan di dereta pillar-pillar berwarna merah yang terkenal itu udah cukup puas dan senang hati. Ada sedikit cerita ngeri dari pillar-pillar itu. Konon katanya saat pembuatannya, ketika ada pekerja yang mati mayatnya akan dikubur di dalam pillar tersebut bercampur semen. Katanya sih mayatnya justru akan menambah kekokohan si pillar. Njirrr...gw taunya baru pas sampai indo, padahal waktu foto-foto itu pillar gw peluk-peluk hahaha baek-baek disapa temennya sadako. Oiyah, gw sempet makan yakitori nih disini. Harganya 500 yen, tapi ini chicken yakitori terenak yang pernah gw makan seumur hidup gw!!

Kedai yakitorinya di jalan masuk ke kuil.
Kiri bawah itulah yang paling enak. Takoyakinya juga lebih enak ini dari yang di Osaka karena punya kyoto lebih garing bagian luarnya.
Foto dulu di depan gapura 17an RT 002 :p
Penampakan kuil siang hari.
Penampakan bangunan-bangunan di dalam komplek.

Tempat beroda yang letaknya sebelum masuk ke jalan setapak yang banyak pillarnya.
Ini dia gongnya. Akhirnya liat yang kaya di foto-foto di majalah traveling. ihiiyyy...
Ngeliatin kuilnya yang udah diterangi cahaya sore-sore adem sambil selonjoran kaki.

Masih ada cerita satu hari terakhir di Nagoya sebelum cuss pulang ke tanah air. Jangan lupa klik link ke cerita selanjutnya.