Hari keenam 28 Mei 2014, Naik peach flyer ke kansai osaka.
Lagi-lagi karena pengen ngirit dan berbekal rekomendasi teman gw mutusin buat
ga beli JR Pass seharga 3,5 jutaan. Kita pilih naik pesawat seharga 4000 yen
daripada naik shinkansen seharga 15000an yen. Seneng klo nemu cara yang murah
hahaha...Perjalanan hanya sejam. Sampai kansai langsung beli tiket kereta
menuju penginapan. Namanya Hotel Chuo. Sampai sana langsung disambut sama kakek
penjaga hotel yang ramah dan bersemangat sekali jelasin semua peraturan hotel.
Ini hotel recommended deh klo ke Osaka. Kamarnya bagus, murah, ada onsennya, dan deket
tempat makan.
|
Ini dia si Peach Flyer yang exterior dan interiornya bernuansa ungu lucu banget. Schedule ke Osaka cuma 2 kali per harinya, yaitu pagi dan sore. Book 2 bulan sebelum keberangkatan untuk dapat tiket promonya ya. |
|
Stasiun Shinimamiya. Dari sini tinggal jalan kaki ke Hotel Chuo. |
Setelah berberes dan istirahat sebentar kita lanjut jalan
menuju ke osaka castle. Tapi sebelumnya kita mampir di salah satu resto
goreng-gorengan khas sana untuk nyemil-nyemil lucu. Enak-enak deh sate
gorengannya, sayang aja per tusuknya lumayan harganya hahaha..setelah kenyang,
lanjut deh naik subway ke osaka castle. Oiya, jangan lupa beli 1 day pass untuk
subwaynya supaya irit ya temansss.
|
Jalanan di depan hotel. Di Osaka masih banyak orang yang ngerokok di jalan. |
|
Deretan sepeda yang diparkir di pinggir jalan. |
|
Nah ini si Tuan Putrinya...kikikikik... |
|
seru bingitsss mukenye kaka-kakaaa... |
Setelah dari osaka castle kita berkunjung ke area namba dan
ke dotonburi. Makan takoyaki yang enak bangeeet dan okonomiyaki yang juga enak.
Restonya enak dipinggir sungai gitu. Agak mirip Clark Quay klo di SG. Ga lupa
kita foto-foto di Glico Neon Sign di pinggir sungai namba. Muter-muter aja
disana sampai larut liat-liat masyarakat osaka yang seliweran rame banget malam
itu.
|
Penjual Takoyaki paling ramai. Enak sih emang. |
|
Penampakan Dotonburi Malam Hari |
|
Itu toko kepiting kayanya terkenal banget. Yang dijual semacam makanan dari seafood-seafood fresh kaya sushi-sashimi., tapi harganya ga nahan. |
|
Bagian belakang Dotonburi ternyata ada sungai yang pinggirnya banyak resto. |
|
Ga afdol kalau belum foto di Glico Neon Board ini. Kata gw aja siii..hahaha..ini adanya di pinggir sungai tadi. Duh jadi pengen pocky. |
|
Kita makan di salah satu resto okonomiyaki di pinggir sungai. Okonomiyakinya disajikan di meja yang ada pemanasnya. |
|
Isi okonomiyakinya ada mienya. |
|
Another okonomiyaki. Yang ini isinya seafood buat gw..hehehe,.. |
Hari ketujuh 29 mei 2014, menuju kyoto naik kereta nyambung
2 kali. Pertama kali dan sekali-sekalinya ketemu orang jepang yang bisa bhs
inggris lancar. Mbanya cantik dan baik bantuin kita untuk nyari kereta menuju
stasiun tujuan. Setelah ngobrol ternyata doi guru bahasa inggris. Panteees
inggrisnya lancar..mba-mba one in a million arigato gozaimasu yaa...
|
Ini rute kereta dari hotel chuo menuju hostel di kyoto. Untuk rute kereta kemana aja di jepang bisa di browse lewat www.hyperdia.com. Nah untuk rute ini kita pilih kereta biasa yang berhenti tiap stasiun supaya murah hehehe,.. |
|
Ga beli kursi jadi diri aja, tapi kalau ada kursi kosong kita boleh duduk kok. Yang penting sampe dan ga mahal..hohoho.. |
|
Bapak masinis lagi nyupir. |
|
Makin keatas makin mahal harganya. Betul sekali, gw selalu usahain pilh yang local supaya murah. |
Sampai kyoto langsung check in di Khaosan Hostel Kyoto. Tempatnya
strategis, dekat familymart, affordable dan nyaman. Recommended! Setelah makan
siang yang dibeli di famima, kita langsung agogo mengunjungi museum. Sebelumnya
kita udah beli 1 day pass untuk naik bus di kyoto. Jadi di Kyoto transportasi
yang banyak dipakai justru bus. Subway atau kereta lebih banyak dipakai untuk
berpergian keluar kota. Tiket bus terusan sendiri bisa dibeli di stasiun kereta
atau di hostel tempat kita menginap.
|
Kinkaku-ji Shrine berlapis emas. |
|
Masih di komplek yang sama. |
|
Semacam tempat berdoa. |
|
Macha And Vanilla Ice Cream. |
Yang dikunjungi berikutnya yaitu Kiyomizu-dera Shrine.
Sepanjang jalan menuju area kuil kita disambut sama berpuluh-puluh toko
oleh-oleh dan makanan. Disini yang terkenal itu mochi kyoto, lebih spesifik lagi
yaitu mochi sakura. Banyak tester jadi sampai diatas udah kenyang kalau tiap
toko dicicipi testernya, hahaha...enaaaakkk....
|
Ini bangungan tempat menikah dipinggir jalan menuju Kuil diatas bukit. |
|
Toko-toko penjual souvenir dan mochi sepanjang jalan menuju kuil. |
|
Turis-turis yang menyewa yukata untuk dipakai foto-foto di kuil. Harga sewanya sekitar 3000 yen. Gw ga sewa, duit udah nipis dan yakin banget ga akan betah bersempit-sempit di dalamnya di hari yang suppppaaa hottooo. |
Sedikit penjelasan tentang kuil yang yang termasuk situs
bersejarah UNESCO ya. Arti namanya sendiri yaitu air yang bening. Nama ini
diambil dari air terjun yang ada di area komplek. Yang unik dari bangunannya
adalah kuil ini dibangun tanpa menggunakan satu buah paku sekalipun. Kereeen!!
Waktu gw berkunjung kesana sedang berlangsung proses renovasi beberapa
bangunan. Jadi ada beberapa area yang ga bisa dilihat. Kompleknya luas dan
butuh banyak energi buat keliling. Kuil ini akan cantik banget kalau dikunjungi
saat musim gugur, saat daun-daun pepohonan yang ada sekelilingnya berubah warna
jadi oranye kemerahan.
|
Ini baru gerbang depan Kiyomizu-dera |
|
Ni bocah-bocah SD lagi nyoba ngangkat tombak yang udah ratusan tahun tertancap disiru, Ya ga bakal bisalah orang bawahnya digembok ke lantai hahaha.. |
|
Ini dia Kuilnya untuk tempat berdoa |
|
Another yukata. |
|
Yosua temen gw lagi diramal. Caranya goyang-goyangin itu kendi kayu nanti ada stick kayu yang keluar ada bacaannya. Nanti si bapak akan mengartikan apa hoki lo bagus apa jelekk. Hokinya si yosua ini bagus katanya. Doi jadi pede buat main pachinko malamnya, hahaha.. |
|
Gerbang menuju pertokoan. Rata-rata jual semacam jimat untuk gantungan kunci yang ditulisin doa pakai tulisan kanji. |
|
Tangga menuju kolam dari mata air yang menjadi asal muasal nama kuil ini. |
|
Ini dia kolamnya, deuuh pengen nyemplung. Vanaaasss.. |
|
Diambil pake iphonenya Yosua pake panorama mode. Coba deh googling view yang sama saat musim gugur. Syantiik luar biasaaa.. |
Kuil terakhir yang gw kunjungi yaitu Fushimi Inari Shrine
yang terletak di Fushimi-ku Kyoto di kaki gunung yang juga bernama Inari. Kalau
kita naik ke atas, akan bertemu dengan kuil-kuil kecil lainnya. Tapi jalurnya
sendiri terbentang sekitar 4 km dan akan butuh waktu dua jam untuk sampai
diatas. Untuk kondisi kaki yang udah pegel kronis saat itu, pilihan untuk naik
ga pernah terlintas di pikiran sama sekali hahaha. Foto-foto aja di beberapa
bangunan kuil dan di dereta pillar-pillar berwarna merah yang terkenal itu udah
cukup puas dan senang hati. Ada sedikit cerita ngeri dari pillar-pillar itu. Konon
katanya saat pembuatannya, ketika ada pekerja yang mati mayatnya akan dikubur
di dalam pillar tersebut bercampur semen. Katanya sih mayatnya justru akan
menambah kekokohan si pillar. Njirrr...gw taunya baru pas sampai indo, padahal
waktu foto-foto itu pillar gw peluk-peluk hahaha baek-baek disapa temennya
sadako. Oiyah, gw sempet makan yakitori nih disini. Harganya 500 yen, tapi ini
chicken yakitori terenak yang pernah gw makan seumur hidup gw!!