Minggu, 29 Juni 2014

POST 9 : Japan Trip Part 1 (Tokyo)


Setelah browsing-browsing promo tiket murah di akhir tahun 2013, akhirnya terbelilah tiket Jakarta-Tokyo dan Nagoya-Tokyo dengan total harga sekita 4,5 juta rupiah. Harga tersebut lumayan murah dibanding dengan harga regular di maskapai lainnya.

Butuh sekitar 2 bulan untuk ngelarin itinerary perjalanan karena wabah malas tak kunjung pergi, hahaha. Setelah fixasi itinerary dan booking akomodasi selesai, mulailah pengurusan visa. Gw langsung ke kedutaan jepang tanpa jasa travel karena udah nanya ke travel syaratnya agak lebih ribet. Masukin application hari kamis tanpa antrian berarti, visa approved dan bisa diambil di hari selasa. Artinya lama proses hanya 4 hari saja. Berangkuuutsss!

Tanggal 23 mei 2014, berangkat dengan flight setengah 9 pagi dari jakarta. Transit 2,5 jam di KLIA 2. Pertama kali ke KLIA2 karena bandara baru dan bagus cuma belum ramai tenantnya. Lanjutin penerbangan lagi, sampai di bandara haneda tokyo pukul 23:00. Total penerbangan jakarta-tokyo 9 jam. Pegel pisan euyyy, mana lagi hari pertama dapetzzz..

Resmi Nyampe Tokyo
Ransel Abu Sampe Tokyo


Sampai di imigrasi jepang di haneda semua lancar. Officially entering the country ihiiyyy!! Karena rencana memang malam itu tidur di bandara aja supaya irit, gw dan 2 teman muter-muter liat bandaranya. Haneda baguuussss....first excitement buat gw adalah toilet canggihnya, hahaha orang norak gw pencet-pencet semua tombolnya. Lucunya klo toiletnya ga didudukin ga akan fungsi tombolnya. Jadi ga akan kaya di toilet indo yang airnya muncrat kemana-mana. Kawai!!

Toilet Canggih Bikin Betah
Bagian Dalam Bandara Haneda Saat Malam. Hangat..
Diatas juga ada observatory deck yang keren dan resto-resto yang udah tutup. Udara di luar dingin tapi enak ga nusuk tulang. Yaaa semacam di dago pakar malam hari deh. Malam itu kita ikutan orang-orang lain tidur di kursi panjang yang banyak tersebar di beberapa lantai di haneda. Lumayan loh kursinya empuggg.

Obseration Deck Di Lantai Teratas

Pemandangan Di Luar Dari Observation Deck

Deretan Resto di Dalam Bandara Haneda Yang Sudah Tutup
Hari kedua tanggal 24 mei 2014 pagi, setelah sarapan di lawson bandara, gw menuju ke Sakura Hostel Asakusa di daerah Asakusa. Oiya, sebelumnya kita udah beli 3 days pass ticket seharga 1500 yen untuk subway metro line dan toei line selama di Tokyo. Jatuhnya lebih murah, tapi harus diinget tiket ini cuma dijual di bandara jadi jangan lupa beli dulu ya. 

Rute Keiykul Line eh Keikyu Line ini bisa langsung sampai ke Asakusa.
Mesin Pasmo untuk beli tiket sekali jalan seharga 410 yen. Tenang, ada opsi English nya kok.
Siap naik airport train menuju pusat kota. Di dinding luar gerbong tertulis stasiun terakhir tujuan tiap kereta. Perhatiin ya.
Sampai juga di Sakura Hostel Asakusa dengan penuh perjuangan karena gerek-gerek koper gede. FYI, ga kaya di singapore yang ada eskalator turun dan naik, di jepang eskalator atau tangga jalan cuma ada untuk naik, jadi kalau turun yaa kudu pake tangga biasa atau lift yang diperuntukan buat lansia dan orang cacat. Kita langsung check in untuk 3 malam, mandi, rapih2, dan nitipin luggage di hostel, langsung cuss ke destinasi pertama yang terdekat yaitu Tokyo Skytree. Tapi sepanjang perjalanan ke subway station, kita sempet foto-foto di Sensoji Temple dan Kaminaremon Gate yang jadi landmark Asakusa.

Jejeran Toko Penjual Souvenir. Barang kaki lima, harga bintang lima :'( (yosua's)
Jalanan Dari Hostel Menuju Asakusa Station
Salah Satu Bangunan di Sensoji Temple
Kaminaremon Gate
Sekitar 1 sampai 2 station dari asakusa, kita sampai di Tokyo Skytree. Ternyata bagian bawah towernya itu adalah mall. Disitu banyak toko-toko penjual pernak-pernik dan makanan-makanan lucu. Ada 1 toko yang isinya hello kitty semua. . Gw ga naik ke atas menaranya dengan beberapa pertimbangan. Hari itu pun lagi ada acara anniversary Tokto Skytree. Jadi gw sama temen-temen Cuma foto-foto aja di bawah menara.

Skytree
Welfie di depan pintu masuk Skytree. (yosua's)
Foto-foto di ornamen perayaan ultah Skyetree.
 
Toko-toko di dalam Mall di Skytree
Replica Menu Di Salah Satu Resto di Skytree
Perjalanan siang itu disambung ke ueno park. Kalau liat di peta Ueno Park itu ada di bagian atas-tengah tokyo (maap yak gw kurang bersahabat sama arah mata angin hahaha). Maksi dulu ada baeknya..penasaran nyari sukiya dan ternyata setelah ketemu malah tutup.  Bfftt akhirnya masuk ke resto sekitar ueno staion yang mesennya pake semacam vending mesin gitu. Capcipcup liat di gambarnya kayanya katsudon gw pilih itu. Untung beneran bukan tonkatsu hahaha...

Ameyoko Shopping Street. Dari buah, daging, dan ikan segar, sampai berbagai jenis kimono di jual di pasar ini.
Resto Makanan Jepang dan Vending Machine untuk memesan. Setelah memasukkan uang dan memlih menu, secarik kertas berisi pesanan akan keluar dari mesin. Kertas tersebut kemudian kita berikan pada penjaga resto.

Setelah kenyang, dilanjut muter-muter di tamannya dan foto-foto. Seru banget orang sana punya taman besar ditengah kota diantara gedung-gedung tinggi. Banyak oma-opa disana jalan-jalan santai sama gengnya.

Salah satu pertunjukan di Ueno Park
Welfie dulu sembari menikmati rindangnya pepohonan sepanjang jalan. (yosua's)
Salah Satu Kuil Di Area Ueno Park.
Kelar keliling ueno park, kita buru-buru ngejar ke kawazaki city yaitu kotanya Fujiko F Fujio buat mengunjungi Museum Doraemon. Ternyata oh ternyata letaknya udah di luar kota tokyo dan perjalanan kesana makan waktu kurleb sejam. Sampai sana udah lari-lari ke museumnya tapi ternyata udah tutup. Begitulah jepang selalu on time, padahal sampai sana jam 4 kurang beberapa detik. Huks! Oiya Info aja untuk yang mau kesini tiketnya bukan dibeli di museumnya ya, tapi dibeli di lawson dan itu ada jadwal masuknya.

Bunga-bunga cantik di sepanjang jalan menuju Museum Doraemon

 
patung-patung tokoh kartun karya Fujiko Fujio banyak dipajang di pinggir jalan maupun di stasiun di kota ini

Dengan hati setengah sedih gw balik ke tokyo. Sepanjang jalan kita nikmatin kotanya yang emang enak banget baik cuaca maupun tata kotanya. Kita naik rapid train dan nyambung subway ke akihabara. Akihabara terkenal akan pusat perbelanjaan elektroniknya. Sohib gw yang cowo ngerefer ke salah satu departement store elektronik yang katanya terkenal dan terbesar disana, namanya Yodobashi. Depstore ini terdiri dari 12 lantai. Kita langsung ke lantai 6 karena yang cowo-cowo mau belanja gundam. Menurut mereka sih disini harganya murah. Gw yang mana adalah bukan penggemar action figure jepang melipir aja nyari tempat duduk karena udah gempor banget kaki. Tapi lama-lama nungguin pada belanja bosen juga gw. Akhirnya, gw turun ke lantai 5, nyari bagian alat pijet. Lumayan gw coba-cobain tuh peralatan buat mijet-mijet betis yang udah sanggulan. Nemu satu yang enak dan murah akhirnya gw beli buat oleh-oleh emak. Alat pijet yang gw beli ini kemudian hari menjadi senjata pengusir pegel kaki sebelum tidur selama di jepang.

Action Figure Jepang di Yodobashi Departemen Store
                     
Toko-toko elektronik di sekitar Akihabara

Kelar belanja elektronik, kita mampir ke Maid Cafe atau Maido Cafe orang jepang nyebutnya. Pada dasarnya, daya tarik cafe ini ada di pelayan-pelayannya yang berkelakuan super baik dan manis selayaknya memperlakukan kita sebagai tuan dan nyonya besar mereka. Waktu mereka datang kemeja, sambil menjelaskan rules of conduct (meeting keleess) makan dan minum disana mereka bersimpuh gitu trus ngemeng2 sesuatu pake bahasa jepang dan naro lilin yang kalo ditiup nyala di atas meja kita. Kita pesen beberapa minuman aja tanpa makanan karena mau ngirit. Kebetulan waktu kita dateng ada maid yang lagi karokean sambil nari-nari diatas panggung kecil deket jendela,  trus ada pengunjung yang bikin gerakan-gerakan macam fans-fansnya JKT 48 kalau pas lagi nonton idolanya tampil. Kocak dah...cenderung freak sih menurut gw hahaha..minuman dateng trus mba-mbanya bilang “i will put some magic into your drinks, but you have to follow me”. Doi angkat tangan dan bikin lingkaran dari tangannya, bengkokin badan ke kanan dan ke kiri sambil ngejampe pake bahasa jepang, trus terakhir minuman ditiup. Kita berusaha ngikutin sambil ngerasa ikutan freak, sambil geli sendiri, hahaha...why japanessssee??? you people need a real entertainment or a real affection deh kayanya hahaha.. Yang dateng disana kayanya udah langganan soalnya ada lagi mas-mas yang ngelakuin gerakan2 yang lebih ribet bareng-bareng sama si maid seakan-akan udah sobian lama gitu jadi udah apal tos-tosannya hahaha freak kabeh!! Sebelum pulang kita foto bareng sama pelayannya pake instax. Bayar 1000 yen mak..trus instaxnya sama doi di hias-hias. Di dalam cafenya kita ga boleh foto-foto, kalau mau foto pake hape aja kudu bayar. Woo Matreee!
                           
Foto bareng maidnya dengan bayar 1000 yen :( (nesha's)
Perjalanan belum berakhir kawan. Baca postingan selanjutnya tentang Odaiba City. Ada patung liberty, Gundam, Tokyo Art Trick Museum, dan foto-foto seru lainnya. Stay tuned!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar